Semanggi Suroboyo, Makanan Murah Kaya Serat
By admin at 10 October, 2008, 8:13 am, 352 views
Hanya, menemukan penjual semanggi yang merupakan penganan khas Surabaya itu tidak mudah sekarang ini. Beberapa penjual memang masih eksis berkeliling dari satu pasar ke pasar tradisional atau dari satu pemukiman ke pemukiman lain. Tapi, jumlahnya makin lama makin sedikit. Karena itu, tidak ada salahnya menghidangkan semanggi buatan sendiri di rumah.
Hampir semua bahan-bahan yang digunakan murah dan mudah didapat. Di antaranya, gula merah, petis udang, kecambah, kerupuk puli, dan tentu saja daun semanggi. Yang sedikit menjadi kendala adalah mendapat daun semanggi berkualitas. Daun yang baik hanya tumbuh di tempat-tempat tertentu. Salah satunya ada di daerah Desa Kendung, Benowo.
Tak heran jika di desa yang terletak di kawasan pinggiran kota itu, banyak penduduknya yang memilih berjualan semanggi. Karena itu, kampung mereka sering juga disebut sebagai kampung semanggi. Tidak jauh dari lahan tinggal, terdapat sebidang tanah cukup luas yang khusus ditanami semanggi. Dari situlah, para penjual memperoleh daun semanggi. Salah seorang penjualnya adalah Julaika.
Perempuan 50 tahunan itu berjualan semanggi sejak usia belasan tahun. Berjualan semanggi keliling sudah menjadi pekerjaan tiga generasi keluarganya, mulai zaman nenek Julaika. Ibu dua anak itupun paham betul seluk-beluk penganan semanggi. “Menyajikan makanan semanggi itu mudah. Yang penting, bahan-bahan dasarnya lengkap,” ujarnya.
Sebagai sayur, selain daun semanggi, ada kecambah. “Mencari kecambah yang bagus itu bisa di pasar. Yang agak sulit, mencari daun semanggi yang bagus. Salah satunya ada di sini. Tapi, ada beberapa supermarket, meski cuma sedikit, yang menjual daun semanggi,” ujarnya.
Kedua sayur tersebut direbus. Untuk bumbu, ada campuran gula merah, kacang tanah, dan ketela. Pertama, kacang tanah digoreng terlebih dahulu, sedangkan ketela direbus. Lalu, ketiga bahan tersebut ditumbuk menjadi satu.
Penganan semanggi tidak afdol jika tidak dilengkapi kerupuk puli. Kenapa harus kerupuk puli? “Ya, karena yang cocok disantap dengan semanggi ya kerupuk puli,” tuturnya. Berdasar pengalaman, Julaika pernah menjadikan kerupuk udang sebagai alternatif. Namun, para pelanggannya tetap merasa lebih sreg dengan kerupuk puli. Tambahan lain adalah petis udang dan sambal cabai yang bisa dicampur dalam bumbu. “Mungkin ingin yang pedas, bisa diberi sambal,” imbuh Julaika.
Selain kerupuk puli, daun pisang yang dipincuk menjadi pelengkap yang tidak boleh hilang. Menurut beberapa pembeli, rasanya berbeda jika yang digunakan untuk makan adalah alas selain daun pisang, seperti piring. “Pembeli itu bilang, kalau pakai daun pisang, rasanya lebih enak. Kalau mau nyoba di rumah, tetap pakai daun pisang saja. Sedikit repot, tapi rasanya sip,” kata Julaika yang selalu berangkat berjulaan pukul 07.00 itu.
Bagi anak tertua dari tujuh bersaudara tersebut, bumbu semanggi bisa dibilang memiliki rasa yang unik dibandingkan bumbu kacang lain. Rasa bumbunya lebih mantap karena ada tambahan ketela. “Harga semua bahan itu nggak sampai Rp. 5 ribu untuk tiap porsinya,” imbuh Julaika.
Penganan semanggi tergolong makanan yang bisa disantap kapan saja. Bisa pagi, siang, atau sore. Namun, yang paling enak, semanggi disantap siang. “Kalau ada yang suka, bisa ditambah dengan nasi tidak apa-apa,” ujarnya.
SEMANGGI SUROBOYO
BAHAN
- Daun semanggi secukupnya (sesuai selera)
- ¼ kg kecambah
- ¼ kg kerupuk puli
- ¼ kg petis udang
- Cabai rawit sesuai selera
- 2 kg ketela
- ¼ kg gula merah
- ¼ kg kacang tanah
- Rebus ketela dan goreng kacang tanah. Kemudian, tumbuk ketela dan kacang tanah bersama gula merah. Sebagai tambahan, bisa ditambahkan petis udang dan sambal.
- Cuci daun semanggi sambil dihilangkan batangnya
- Kemudian rebus daun semanggi
- Cuci kembali dan peras airnya
- Cuci kecambah dan rebus
- Goreng kerupuk puli
- Lalu, sajikan daun semanggi dan kecambah dengan taburan bumbu serta kerupuk puli.
Silahkan telusuri masakan masakan Suroboyo di Halaman yg lain di "sini"